yg panjang ya soalnya buat dibaca 7 menit
SEMANGAT PERSATUAN DAN KESATUAN
Assalamualaikum wr, wb.
Saudara-saudara yang berbahagia dan yang saya hormati, terimakasih yang sebesar-besarnya telah dapat hadir di tempat ini, semoga pertemuan ini menjadi suatu ajang silaturahmi dan menjadi salah satu cara untuk dapat lebih mempererat tali persaudaraan.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan karunianya, kita masih diberi kesempatan untuk dapat hadir pada hari ini. Shalawat beserta salam senantiasa kita limpahkan kepada nabi besar kita Muhammad, saw, kepada para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, itulah semboyan para pejuang kita, yang telah bersemangat berperang melawan penjajah, dengan senjata sederhana, hanya dengan bambu runcing, tetapi tidak mematahkan perjuangan mereka, hanya satu harapan adalah Indonesia merdeka.
Bertahun-tahun lamanya, kita sebagai bangsa Indonesia, menderita, sengsara, miskin, buta huruf dan bodoh, kekurangn makanan, pakaian, tiada lain karena ulah para penjajah.
Selama 350 tahun Belanda menjajah Indonesia, dan kemudian Jepang selama 32 tahun. Bangsa Indonesia tak sanggup mengusirnya. Hal tersebut disebabkan para pejuang yang berperang bersifat kedaerahan, sehingga tak dapat membuahkan hasil yang maksimal demi kemerdekaan negara kita tercinta ini.
Hingga pada akhirnya bangsa Indonesia berfikir, terutama para pemudanya, bahwa mereka tidak dapat menang melawan penjajah apabila mereka berjuang sendiri-sendiri. Mereka harus menghimpun kekuatan bersama, mereka harus bersatu, untuk membangun kekuatan, demi mengusir penjajah.
Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia mengadakan ikrar dan janji, untuk bersatu, yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia mengaku : Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan Berbahasa yang satu, bahasa Indonesia”.
Tanggal 28 Oktober 1928, menjadi tonggak sejarah, demi untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa, membina kerukunan, sesama bangsa Indonesia karena tiada alat yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia pada saat itu adalah persatuan dan kesatuan. Bagaikan sapu lidi, jika diikat dalam suatu ikatan akan menjadi satu kekuatan yang maha besar.
Saudara-saudara yang berbahagia, marilah kita bersyukur, berdoa dan berjuang. Kita galang persatuan dan kesatuan. Indonesia telah merdeka 68 tahun lamanya, kita menjadikan cita-cita kita, ingin menjadi negara yang subur, makmur, gemah ripah loh jinawi, aman tentram dan damai. Walaupun saat ini kita telah bebas dari penjajah secara fisik. Tapi tahukah sebenarnya bahwa sampai saat ini kita pun masih di jajah oleh negara lain. Dengan maraknya barang-barang yang diimpor dari negara lain yang kita gunakan maka secara tidak langsung kita masih dijajah oleh negara lain.
Jadi sampai sekarang perjuangan kita belum lah berakhir. Kita masih harus meneruskan perjuangan para pejuang terdahulu dengan cara yang berbeda, misalnya dengan mencintai produk dalam negeri, dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari dan masih banyak cara yang lainnya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas segala kekurangan dan kehilapan, semoga bermanfaat apa yang saya sampaikan, dan saya akhiri dengan, wassalamualaikum wr. wb.
[answer.2.content]